Bisnis kuliner sedang naik daun belakangan ini. Makanan dan minuman selalu dibutuhkan oleh siapa pun dan di mana pun. Itulah yang bikin bisnis di sektor makanan dan minuman selalu punya potensi besar dan prospek cerah di masa mendatang.
Namun, memulai sebuah bisnis kuliner bukanlah hal yang mudah. Dari memikirkan menu yang tepat, menentukan segmen pasar, hingga menyusun strategi pemasaran dan penentuan harga. Banyak hal yang harus dipertimbangkan.
Nah, kalau kamu sedang bingung memulai usaha kuliner, coba deh gunakan kerangka bisnis model canvas (BMC). Dengan menerapkan BMC secara runut, proses memulai dan mengembangkan usaha kuliner jadi lebih terstruktur dan fokus.
Di artikel ini, Reviewgan akan bahas contoh penerapan BMC spesifik untuk bisnis kuliner. Langsung aja kita mulai yuk!
Apa Itu Bisnis Model Canvas?
Secara sederhana, bisnis model canvas adalah kerangka atau templat yang bisa kamu gunakan untuk memetakan dan mendeskripsikan sebuah model bisnis secara menyeluruh dalam 1 lembar kanvas.
BMC terdiri dari 9 elemen utama model bisnis yang saling terkait, yaitu:
- Customer Segments
- Value Propositions
- Channels
- Customer Relationships
- Revenue Streams
- Key Resources
- Key Activities
- Key Partnerships
- Cost Structure
Dengan menerapkan 9 elemen di atas, kita bisa memahami model bisnis secara menyeluruh, terstruktur, dan fokus ke hal yang paling penting. BMC sangat cocok digunakan oleh para pemula bisnis yang ingin memulai dan mengembangkan usaha.
Nah, mari kita lihat satu per satu penjelasan 9 elemen BMC ini spesifik untuk bisnis kuliner.
1. Customer Segments
Elemen pertama dan utama dalam BMC adalah customer segments atau segmen pelanggan. Di sini kita identifikasi siapa saja target pasar yang ingin kita sasar dengan bisnis kuliner kita.
Beberapa contoh segmen pelanggan bisnis kuliner:
- Mahasiswa dan pelajar
- Keluarga muda
- Eksekutif muda
- Ibu rumah tangga
- Kuliner tradisional = pencinta makanan tradisional
- Vegetarian dan vegan
- Pekerja kantoran
- Kelas menengah
- Wisatawan domestik & mancanegara
Pilihlah 1 atau maksimal 3 segmen pelanggan yang paling potensial untuk produk makanan yang ingin kamu tawarkan. Jangan terlalu luassegmentasinya, fokuslah pada target pasar yang paling mungkin membeli dan konsisten memakai produkmu.
👉 “Fokuslah pada 1-3 segmen pelanggan inti yang paling cocok untuk bisnis makanan Anda.“
2. Value Propositions
Setelah menentukan target pelanggan, langkah berikutnya adalah menentukan value propositions atau nilai dan manfaat utama yang ditawarkan kepada pelanggan.
Beberapa contoh value propositions bisnis kuliner yang bisa ditonjolkan:
- Harga terjangkau
- Rasa enak dan konsisten
- Menu bervariasi
- Sumber bahan baku premium
- Kemasan praktis untuk dibawa pergi
- Suasana nyaman untuk bersantap dan nongkrong
- Layanan pesan antar cepat
- Program loyalitas member
- Menu sehat dan bergizi
- Pengalaman kuliner unik dan otentik
Tentukan 1-3 value propositions inti yang paling unggul dari bisnis makananmu, lalu optimalkan value propositions tersebut di semua aspek operasional.
👉 “Value propositions adalah faktor pembeda dan keunggulan utama produk Anda dibanding kompetitor.“
3. Channels
Elemen channels menjelaskan bagaimana dan di mana interaksi antara bisnis kamu dengan pelanggan terjadi. Atau dengan kata lain, media atau jalur yang digunakan produkmu untuk menjangkau ke pelanggan.
Beberapa saluran yang umum digunakan bisnis F&B:
- Resto fisik – lokasi resto sendiri sebagai tempat pelanggan datang dan berinteraksi. Bisa berupa resto lesehan, kafe, rumah makan, gerobak / PKL, lapak jajanan tradisional, dll.
- Sosial media – platform seperti Instagram, Facebook, TikTok, YouTube untuk memasarkan dan berinteraksi dengan followers. Konten bisa berupa foto produk, review, resep makanan, vlog mukbang, dll.
- Layanan pesan antar – bekerjasama dengan layanan pesan antar seperti GoFood, GrabFood, ShopeeFood untuk mengantarkan makanan ke rumah pelanggan.
- E-commerce – membuat toko online di marketplace seperti Tokopedia, Shopee, BliBli, Bukalapak untuk memajang dan menjual makanan.
- Gerobak / PKL keliling – menjajakan makanan dengan gerobak keliling ke lokasi-lokasi ramai atau terjadwal di perkantoran / sekolah.
Pilih saluran utama yang paling efisien dan efektif agar produk makanan bisnismu bisa menjangkau pelanggan dengan baik.
👉 “Optimalkan 1-2 saluran utama yang paling sesuai dengan jenis makanan yang dijual.“
4. Customer Relationships
Di bagian ini kita tentukan cara bisnis dalam membina relasi atau hubungan dengan para pelanggannya.
Beberapa strategi yang bisa diterapkan bisnis kuliner untuk membina hubungan pelanggan antara lain:
- Program loyalitas pelanggan seperti member card, stiker rewards, buy 10 get 1 free, dsb. Tujuannya memberikan insentif dan apresiasi kepada pelanggan setia.
- Menyediakan layanan customer service yang responsif, cepat, tanggap, dan ramah kepada setiap pertanyaan dan keluhan pelanggan. Interaksinya bisa lewat sosial media, email, telepon, chat, dll.
- Pengumpulan data calon pelanggan melalui form kontak dan registrasi member. Data bisa digunakan untuk keperluan promosi dan hubungan pelanggan ke depannya.
- Menerapkan sistem CRM (Customer Relationship Management) yang terintegrasi untuk mengelola data pelanggan dan interaksinya dengan bisnis secara sistematis.
- Secara berkala mengadakan acara dan aktivitas yang melibatkan pelanggan seperti meet-up komunitas, workshop masak bareng, kontes dan giveaway produk di medsos.
Pilih beberapa strategi CRM di atas yang sesuai dengan skala dan jenis bisnis makanan Anda.
👉 “Jangan lupa membina hubungan baik dan menjaga loyalitas pelanggan Anda.“
5. Revenue Streams
Revenue streams menjelaskan bagaimana dan dari mana saja alur pendapatan finansial diperoleh dari bisnis makanan yang kita jalankan.
Beberapa contoh sumber pendapatan bisnis kuliner:
- Penjualan langsung ke pelanggan dari hasil produksi makanan sendiri. Bisa berupa penjualan makanan di resto / tempat usaha fisik maupun online.
- Membership / langganan bulanan. Pelanggan membayar biaya keanggotaan bulanan untuk mendapatkan potongan harga atau benefit lainnya.
- B2B food supplies. Memasarkan makanan ke bisnis lain seperti cafe, resto, katering, perusahaan yang memerlukan catering harian untuk karyawannya.
- Licensing penjualan makanan. Memberi hak penjualan ke mitra usaha dengan konsep bisnis dan merek yang sudah ditentukan.
- Franchise makanan. Mitra mengambil paket waralaba lengkap dengan merek dagang, SOP, bahan baku, dan pemasaran yang terintegrasi dengan induk usaha.
- Komisi dari mitra penyedia layanan pengiriman dan antar makanan seperti GoFood atau GrabFood.
- Advertising dan promoted post di media sosial. Resto bisa mendapatkan pemasukan dari adsense Youtube atau program monetisasi KOL di Instagram dan Facebook.
Pilih 1 atau beberapa sumber pendapatan di atas yang paling realistis untuk model bisnis dan skala usaha makanan Anda saat ini.
👉 “Kombinasikan beragam sumber pendapatan agar bisnis makanan Anda lebih menjanjikan dan berkesinambungan.“
6. Key Resources
Key resources adalah sumber daya utama yang sangat penting diperlukan agar roda bisnis makanan bisa terus berjalan dan berkembang.
Beberapa contoh key resources bisnis kuliner:
- Bahan baku makanan berkualitas bagus dengan harga kompetitif dan supply yang konsisten. Misal bahan pokok penyedap, buah & sayur segar, daging, dll.
- Inventaris resto seperti peralatan masak, meja kursi, dekorasi interior, pendingin kulkas, dan lain-lain.
- Tenaga kerja terampil seperti koki handal, manajer resto profesional, pelayan ramah, customer service responsif.
- Teknologi untuk mendukung promosi, transaksi, dan operasional seperti mesin kasir,CRM, website, dan messenger marketing.
- Fasilitas produksi seperti tempat usaha, ruang saji, area parkir, dan gudang penyimpanan yang memadai.
- Armada & Peralatan Pengiriman seperti motor, mobil box, tas thermal untuk mengantarkan makanan ke pelanggan.
Identifikasi 5-7 key resources yang wajib ada agar bisnis makanan Anda bisa berjalan sebagaimana mestinya!
👉 “Usahakan memiliki key resources sendiri agar bisnis makanan Anda lebih mandiri dan menghemat biaya operasional.“
7. Key Activities
Key activities adalah kegiatan-kegiatan inti yang harus dilakukan agar bisnis makanan bisa menciptakan value proportions, menjangkau pasar, memperoleh pendapatan, dan membina hubungan baik dengan pelanggan.
Beberapa contoh key activities di bisnis kuliner:
- Perencanaan menu dan pembelian bahan makanan
- Persiapan bahan makanan siap olah
- Pengolahan bahan mentah menjadi sajian makanan
- Pengemasan dan persiapan makanan siap kirim
- Inovasi menu baru yang sesuai selera pasar
- Menejemen operasional resto sehari-hari
- Pelayanan makan di tempat kepada pelanggan
- Pengantaran pesanan makanan ke alamat pelanggan
- Kampanye marketing di media sosial
- Optimasi search engine untuk promosi online
- Pelayanan pelanggan melalui customer service
- Administrasi keuangan seperti pembukuan dan pajak
- Pengawasan standar higienitas, kebersihan dan kualitas
Fokuslah pada 5-7 key activities yang sangat kritikal sesuai jenis bisnis makanan kamu, misalnya pengolahan makanan spesialisasi kamu atau aktivitas pemasaran online.
👉 “Pastikan seluruh key activities bisnis makanan berjalan efektif dan terintegrasi dengan baik.“
8. Key Partners
Key partners meliputi mitra strategis atau pemasok dari luar perusahaan yang menyediakan sumber daya kunci bagi beroperasinya bisnis makanan.
Beberapa contoh key partners bisnis kuliner:
- Pemasok bahan makanan segar seperti sayuran, buah, telur, daging, dll.
- Produsen atau distributor bumbu instan dan bahan pokok masakan.
- Jasa pihak ketiga penyedia makanan / katering saat ada event tertentu
- Marketplace online seperti GrabFood, GoFood, dan Shopee Food untuk memperluas saluran penjualan.
- Jasa periklanan dan UKM pembuat konten kreatif untuk promosi.
- Logistik pengiriman dan ojek daring untuk pengantaran makanan.
Dengan bermitra bersama para ahli di bidangnya masing-masing, performa bisnis kuliner akan lebih optimal.
👉 “Jangan ragu berkolaborasi dengan key partners terpercaya demi pengembangan bisnis Anda.“
9. Cost Structure
Di bagian cost structure kita identifikasi biaya-biaya utama yang harus dikeluarkan agar bisnis makanan bisa beroperasi sebagaimana mestinya.
Beberapa contoh biaya utama di bisnis kuliner:
- Sewa tempat usaha resto / kafe jika tidak punya sendiri.
- Pembelian peralatan & perlengkapan dapur
- Bahan baku makanan.
- Gaji pegawai termasuk chef dan manager cabang.
- Biaya listrik, PDAM, dan fasilitas kantor.
- Iklan dan promosi seperti produksi foto produk hingga kampanye Instagram ads.
- Biaya kemasan takeaway untuk pesanan dibawa pulang.
- Pembayaran komisi mitra pengiriman dan marketplace makanan.
- Perawatan dan perbaikan gedung, mesin & peralatan.
- Iuran seperti pajak resto dan perpanjangan sertifkasi e-commerce.
👉 “Makin besar skala bisnis, makin banyak pula biaya operasional yang harus dikeluarkan. Pastikan bisnis makanan Anda memiliki profit margin yang baik.“
9 Blok BMC ini agak panjang memang, tapi sangat penting bagi Anda yang baru memulai atau mencoba mengembangkan bisnis kuliner.
Dengan memetakan ide dan rencana bisnis makanan Anda ke dalam 9 blok BMC di atas, Anda bisa mendapatkan gambaran utuh tentang langkah-langkah kongkrit yang diperlukan agar bisnis kuliner sukses dan sustainable.
Oh iya, di bawah ini saya sertakan juga beberapa contoh konkret penerapan BMC untuk 3 jenis usaha kuliner yang berbeda, yaitu usaha bakso, usaha roti, dan kafe.
🍜 Contoh Kasus Bisnis Model Canvas Usaha Bakso
Berikut ini contoh bagaimana menerapkan canvas model bisnis pada usaha bakso skala kecil-menengah:
9 Elemen BMC | Contoh Penerapan untuk Usaha Bakso |
---|---|
Customer Segments | Pelajar, mahasiswa, keluarga, pekerja kantoran |
Value Propositions | Bakso fresh tanpa pengawet, porsi jumbo, rasa kuah terbaik, harga murah meriah |
Channels | Gerobak keliling, ojek daring, marketplace, media sosial |
Customer Relationships | Program member, potongan untuk pemesan rutin |
Revenue Streams | Penjualan bakso gerobak keliling, marketplace, katering perusahaan |
Key Resources | Gerobak dan kendaraan delivery, dapur produksi sendiri, suplai daging dan bakso berkualitas |
Key Activities | Pembuatan bakso dan kuah kaldu, penjualan gerobak keliling, kampanye promosi |
Key Partners | Dokter hewan pemasok daging, pengrajin bakso, driver ojek daring |
Cost Structure | Belanja daging dan bahan baku, biaya produksi, bensin, gaji karyawan |
👉 “Usaha bakso minimarket bisa sangat menggiurkan jika porsi, rasa dan harganya dibandrol superb“
Begitulah analisa model bisnis bakso menggunakan metode BMC. Sangat konkret dan aplikatif ya!
🍞 Contoh Kasus Bisnis Model Canvas Usaha Roti
Sementara berikut contoh bagaimana bisnis model canvas bisa diterapkan pada usaha roti skala rumahan:
9 Elemen BMC | Contoh Penerapan untuk Usaha Roti |
---|---|
Customer Segments | Ibu rumah tangga, anak muda, komunitas pencinta roti |
Value Propositions | Roti fresh setiap hari, rasa otentik, aneka varian rasa, harga bersahabat |
Channels | Media sosial (IG, FB, Tiktok), GoFood / GrabFood, pasar tradisional |
Customer Relationships | Testimoni konsumen di medsos, program member |
Revenue Streams | Penjualan online, pasar tradisional, katering event |
Key Resources | Dapur produksi sendiri, resep rahasia keluarga |
Key Activities | Pembuatan adonan dan roti, pengemasan, promosi online |
Key Partners | Penyedia kemasan roti, jasa antar makanan, UKM promosi |
Cost Structure | Bahan baku, kemasan, biaya kirim, fee komisi, iuran medsos |
Begitu deh analisa model bisnis roti homemade menggunakan kerangka BMC. Anda bisa mengembangkan lebih detail sesuai rencana bisnis masing-masing.
👉 “Optimalkan digital marketing lewat sosmed agar usaha roti Anda makin laris manis“
☕ Contoh Kasus Bisnis Model Canvas Kafe
Yang terakhir, berikut contoh penerapan bisnis model canvas pada usaha kafe kecil-menengah:
9 Elemen BMC | Contoh Penerapan untuk Usaha Kafe |
---|---|
Customer Segments | Remaja, komunitas seni, mahasiswa, turis domestik |
Value Propositions | Suasana artistik dan instagenik, free wifi, menu & barista handal |
Channels | Kafe offline, food delivery, medsos, e-commerce |
Customer Relationships | Loyalitas member, event komunitas seni secara berkala |
Revenue Streams | Penjualan minuman & makanan, merchandise, fee acara offline |
Key Resources | Bangunan kafe sendiri, peralatan barista, interior estetik |
Key Activities | Pembuatan menu andalan, managemen operasional kafe, promosi online |
Key Partners | Pihak ketiga penyedia bahan makanan, komunitas seniman lokal |
Cost Structure | Biaya sewa properti, belanja bahan baku, promosi, listrik & air |
Begitulah analisa model bisnis kafe ala anak muda menggunakan canvas model bisnis. Anda bisa mengembangkan lebih kreatif dan cocok dengan passion bisnis kuliner Anda.
Tips Praktis Memulai Usaha Kuliner
Nah, itu dia pembahasan seputar penerapkan kerangka bisnis model canvas dalam bisnis kuliner dan contoh kasus nyata untuk beberapa usaha makanan yang ramai di Indonesia.
Menarik bukan? BMC bisa jadi panduan lengkap sekaligus ringkas bagi Anda yang tertarik berwirausaha di bidang FnB.
Oh iya, sebelum menutup artikel ini, reviewgan bakal kasih beberapa tips praktis saat memulai usaha kuliner agar sukses:
✅ Fokus pada 1 produk andalan
Daripada menawarkan menu makanan yang terlalu variatif, lebih baik fokus dulu pada 1 menu andalan yang paling top dan punya potensi pasar paling menjanjikan.
Misalnya mie ayam, bakso urat, klepon ketan, atau minuman boba. Setelah sukses baru ekspansi menu pelan-pelan.
✅ Jangan mudah menyerah
Bisnis makanan itu pasti punya tantangan tersendiri. Apalagi saat baru memulai dengan modal minim dan tanpa pengalaman.
Jangan patah semangat dan berinovasilah terus sampai menemukan formula sukses produk & pemasaran makanan buatan Anda.
✅ Rutin promosi di medsos
Saat ini medsos udah jadi ladang emas promosi produk & jasa apapun termasuk kuliner.
Manfaatkan platform murah meriah kayak IG, Tiktok & FB ads untuk memasarkan menu makanan Anda seefektif mungkin ke calon pembeli.
✅ Jaga kualitas & konsistensi
Kunci sukses bisnis kuliner ya pastikan rasa dan kualitas produk selalu TOP dari hari ke hari. Jangan kecewakan pelanggan karena rasa dan tampilan makanan yang “alakadarnya”.
✅ Tidak melulu soal keuntungan
Mentalitas sebagai pebisnis pemula jangan melulu soal meraup keuntungan sebesar-besarnya.
Namun berfokuslah dulu membangun fondasi bisnis kuliner solid dengan memberikan value terbaik ke pelanggan. Nanti keuntungan juga datang dengan sendirinya.
Nah, semoga tips singkat di atas bisa memacu semangat Anda sekalian yang ingin mencicipi atau sedang merintis usaha kuliner ini.
Selalu optimis, jangan takut gagal, dan tetap semangat ya!
Kesimpulan
Bisnis kuliner memang tengah naik daun beberapa tahun belakangan seiring pertumbuhan ekonomi dan gaya hidup masyarakat Indonesia. Potensinya sangat menjanjikan terlebih dengan adopsi digitalisasi dan food delivery service.
Namun tetap saja memulai sebuah usaha kuliner bukanlah perkara mudah apalagi bagi pemula tanpa pengalaman. Dipastikan akan ada banyak tantangan dan ujian.
Salah satu solusinya ya dengan menerapkan bisnis model canvas atau BMC seperti yang sudah dijabarkan panjang lebar di artikel ini.
Dengan menyusun konsep bisnis kuliner menggunakan 9 blok BMC : segmen pelanggan, value propositions, saluran, hubungan pelanggan, pendapatan, sumber daya, aktivitas, mitra, dan struktur biaya, maka gambaran bisnis kita jadi lebih utuh.
Kita jadi lebih paham aktivitas bisnis mana yang harus diutamakan dan hal apa yang perlu disiapkan agar bisnis kuliner bisa berjalan optimal.
Jadi jangan ragu lagi menerapkan metode BMC ini saat merencanakan dan mengembangkan bisnis kuliner Anda ya!
Selamat berjuang dan sukses selalu!
FAQ Tentang Model Bisnis Kuliner
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan soal menerapkan model bisnis canvas dalam bisnis kuliner beserta jawabannya:
Apakah BMC bisa diterapkan pada bisnis kuliner rumahan?
Bisa. Metode BMC cocok diterapkan mulai dari bisnis kuliner skala kecil sampai menengah besar. Pebisnis rumahan bisa gunakan BMC untuk memetakan strategi memasarkan jajanan lewat pesan-antar misalnya.
Seberapa penting strategi marketing bagi bisnis kuliner?
Strategi marketing dan promosi sangatlah vital untuk membesarkan bisnis kuliner apalagi yang baru merintis. Makanan seenak apapun tidak akan laku kalau calon pembeli tidak tahu keberadaannya.
Berapa biaya investment awal buka usaha kuliner?
Tergantung skala dan lokasinya. Untuk buka kedai kecil modal 5-10 juta bisa cukup. Sedang kafe skala menengah bisa mulai dari 50 jutaan. Pastikan punya modal lebih saat start agar ngga kekurangan di tengah jalan.
Apa aja risiko gagal dalam bisnis makanan?
Beberapa risiko utama kegagalan usaha kuliner di antaranya adalah masalah perizinan lokasi, sanitasi & kebersihan, menu yang kurang disukai pasar, minimnya promosi, persaingan bisnis sejenis, kualitas SDM yang kurang, hingga kurangnya modal.
Sebaiknya jualan makanan apa yang paling laris dan menjanjikan?
Tidak ada makanan paling laris yang bisa dipukul rata kesuksesannya. Tergantung selera konsumen di lokasi mana bisnis kita serta seberapa inovatif pemiliknya dalam memasarkan produknya.
Namun kuliner dengan kemasan praktis, menu sehat, rasa unik, dan inovasi baru umumnya lebih cepat populer.
One Comment